Rute menuju bukit ini baru ditelusuri pada bulan Mei 2017. Siapa yang rela menelusuri rutenya? Ialah sekelompok pecinta alam dari Kalimantan Selatan, yaitu @cakrawala.borneo.
Dan setelah santer di Instagram, tak ayal banyak anak alay yang berbondong-bondong agar tidak ketinggalan hits termasuk kite orang. wkwkwk. Pis pis...
Kayaknya emang udah lumrah kok, setiap ada destinasi baru yang santer di medsos, otomatis akan ngehits seketika.
Nama bukit ini ialah bukit Gelatik. Kenapa namanya gelatik? Kan nama burung tuh. Eh. Maksudnya burung terbang. Karena pas sampai di nih bukit, para penemu sering melihat burung gelatik beterbangan. Makanya namanya bukit Gelatik. Kalau pas kami kesini yang ketemu bukan burung gelatik loh, tapi kotoran sapi. Jadi ya namanya bukit tletong aja lah. Haha.
Bukit yang indah dan unyu-unyu ini berlokasi di desa Sungai Riam, kayaknya masih masuk kecamatan Pelaihari. Searah dengan jalan menuju pantai Batakan. Kalau dari kota Pelaihari sendiri paling cuma 10-15 menit saja. Kalau di pinggir jalan kalian nemu pasar (kiri jalan) dan tulisan Puskesmas Sungai Riam, berarti kalian udah deket banget. Untuk rute lengkap bisa cek blog sesepuh ane nih : zainalhakimmsc.
|
Selama pendakian, kalian tak perlu khawatir nyasar, karena udah ada tali rafia merah yang mengikat pohon dengan kontrak sihir para Master dan Servant-nya. #korban-anime. |
|
Panorama selama perjalanan, melewati rerumputan tinggi yang licin-licin menggoda. |
Oh iya, cuma ngingetin aja, setelah kalian keluar hutan, kalian akan melewati rerumputan, dibuka dengan jalur naik yang amat menanjak dan di bawah ada kawat berduri yang masih stay disitu, jadi kalau lewat hati-hati yo.
Perjalanan kali ini tidak memuat banyak rombongan, cuma berempat. Inipun juga dadakan. Wkwk. Overall, bukit gelatik menyuguhkan panorama yang sama dengan bukit lain yang ada di Kalimantan Selatan. Gak semuanya sama, sebagian besar sama. Panoramanya paling tanaman sawit. :v
Oh ya, kami tidak mendaki sampai puncak bukit Gelatik, hanya di kaki bukit Gelatik. di kakinya aja penuh tenaga ekstrem apalagi naik, gak ada jodoh pula di puncak. Maklum, karena kami kesini sudah menjelang sore dan takut kemalaman dimarahin emak.
Pendakian ke bukit ini ditempuh dalam kurun waktu lebih kurang satu jam. Lamanyaaa. Ya emang satu jam. Tapi untuk turun bukit ditempuh dalam 10-15 menit doang. Wkwkwk.
Jangan lupa untuk membawa sampah kalian turun juga ya, jangan dibuang sembarangan, macam sampi aja buang kotoran seenak pantat. Mari jaga kebersihan dan lingkungan, biar tetep hits nih bukit.
Created by: @bokuwarizal 2017
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon