Bukit Matang Keladan dan Sebuah Ke-PINGSAN-an


Dan setelah lama kagak jalan-jalan karena buhan semvaker lagi cuti, akhirnya gue menyempatkan diri untuk berpetualang sendirian. Maksudnya terpisah dari para semvaker. Tapi gue gak sendirian lonely, tapi berdua ngajak temen lama yang konon dia pindah tempat kerja beberapa bulan lalu. Namanya Afrisa. 
Sudah lama pengen ke Matang Keladan, dan alhamdulillah sudah kesampaian. Alternatif buat yang nggak pernah ke bukit Batas nih. Walaupun gue pernah ke Batas tapi gak ada foto diriku sama sekali #sad. Yah, dan kepuasan marjinal pun tidak mencapai klimaks. (':



Oke lanjut, gue berangkat dari Tambang Ulang jam 7 pagi, tiba di Banjarbaru jam 8 pagi dan kami sampai di pelabuhan Riam Kanan jam 9 pagi. Total 2 jam perjalanan. Bukit Matang Keladan berada di desa Tiwingan Lama, kecamatan Aranio, kabupaten Banjar. Deket sama pelabuhan Riam Kanan. Nggak perlu naik klotok, cukup jalan kaki, Motornya parkir pelabuhan bisa, atau di depan pintu masuk pendakian juga bisa. Saran sih mending parkir di dekat pintu masuk pendakian, lebih murah. Eh lebih deket. :v

HTM nya murah kok guys, Cuma 3000 IDR aja. Waktu tempuh untuk sampai ke puncak sekitar 30 menit dengan jarak kurang lebih banyak lebih 1 km. Ini nih yang paling berat banget. Traknya gak susah, ada tangga-tangga kecil, tapi kemiringan bukit mencapai 90 derajat guys. Bayangin datarnya ke atas kayak apa cobak. Jadi kalian harus mempersiapkan energy super ekstra, alias bawa air putih yang banyak… banyaaaaak!!



Ada cerita unik nan menarik nih guys. Jadi, sebelum gue sama Afrisa naik, ada segerombolan cewek jumlahnya 5 orang yang kata kai penjaga tiket masuk mereka sudah naik. Dan kami ketemu mereka di sepertiga perjalanan. Salah satu dari mereka…. PINGSAN. Omegod. Dengan bantuan sebisanya, kami memberi mereka air minum, trus, Afrisa menggendong si pingsan sampai puncak. Wakakakak. Bayangin, nanjaknya nanjaaaaak banget, digendong. Gue kasian… ama yang nggendong… tapi si Afrisa semangat aja kok. Wakakak. Dan sampai di atas, temen-temennya berusaha memberikan semangat. Termasuk gue. Gue aja naik ngos-ngosan, mau ikut nggendong. Maaf ya, daripada malah jatuh, mending enggak.














Berhubung hari kami mendaki adalah Jum’at, so kami nggak bisa lama-lama. Setelah sejam setengah puas foto-foto dan dokumentasi, kami memutuskan turun dulu meninggalkan cewek-cewek itu di atas. Dan di bawah, kami mampir sarapan dulu, menu-nya daging menjangan. Muantab. Setelah itu kami salat Jum’at di masjid terdekat.


Akhirnya setelah usai salat, keputusan terakhir adalah pulang melepas lelah di es teler Banjarbaru. Sebenarnya modus menghindari hujan. Wakakak. 

Oke guys, ingat, kalian harus sedia energy super banyak ya, jangan terlalu ngoyo buat naik. Istirahatlah apabila capek. Utamakan keselamatan kalian dan selalu jaga kebersihan tempat wisata ya. Oh iya, jangan lupa menyimpan nomor HP pembakal setempat, ada tertempel di tempat pembayaran karcis. Untuk jaga-jaga kalau ada sesuatu yang tak terduga aja. Saran sih pakai simvati aja yang ada signal full. Yosh, keep calm and happy adventure.

Created by : @bokuwarizal
Photo by : @bokuwarizal - Yulia
Hak Cipta Dilindungi Allah SWT.

Previous
Next Post »