Fantasy Beach Palangkaraya yang Terbengkalai [eps. Palangka 1]



Perjalanan kali ini adalah mengeksplor Kalimantan Tengah, tepatnya di ibukota Palangkaraya. Apa saja sih sebenernya wisata di Palangkaraya? Setelah tanya ke OKE Google, ternyata lumayan juga, itu-itu aja yang keluar. Haha.

Yak, perjalanan dimulai dari tempat tinggalku, Tambang Ulang, Kalimantan Selatan. Sekitar pukul 8 pagi aku berangkat, sudah janjian sama teman yang tinggal di Kuala Kapuas, namanya Alif. Setelah ketemu dengan Alif, kami berangkat dari Kuala Kapuas menuju Pulang Pisau. Mampir dulu ke tempat saudara jauh, ngantar laptop yang kamerin aku serviskan. Sekitar pukul 1 siang, kami berangkat ke Palangkaraya, berharap tidak kesorean dan biar lebih gampang cari penginapan. Setelah dapat penginapan di Jln. Galaksi, kami pun berencana untuk ke Bukit Batu Banama Tangkiling, berharap nemu sunset disana. Tapi apalah daya, waktu tidak mencukupi karena jarak tempuh sekitar 40 menit dari penginapan. Dan kami memutuskan untuk mampir ke Fantasy Beach.

Fantasy Beach, dari namanya bisa diartikan sebuah pantai berfantasi. Ketika kami cek di maps, galeri fotonya sangat menggoda. Air berwarna hitam berpadu dengan pasir putih bersih. Wow.

Fantasy Beach berada di jalan menuju Sampit. Sekitar 25 menit dari bundaran besar Palangkaraya. Ketika tiba di lokasi, kami sedikit bingung. Beneran ini Fantasy Beach? Ternyata benar, memang kagak ada plang nama. Setelah di cek DNA lewat google maps ternyata ya emang itu tempatnya. Kok sepi banget. Malah ini kayak tempat berhantu.

Ah sudahlah, kami pun masuk gratis.

Pasir putihnya berumput.

Menara bekar flying fox yang terbengkalai.

Mengerikan.

Sunset.




Airnya beneran hitam loh.
Ternyata, Fantasy Beach ini pernah terkenal dan booming sekitar tahun 2012 hingga 2014 silam. Sebuah tempat wisata andalah kala itu. Ya, fasilitas disini lumayan lengkap. Ada flying fox, gazebo, bebek-bebekan, jembatan tengah danau, slurutan air. Namun sayang, semua fasilitas itu telah kandas. Ada gazebo yang roboh, menara yang berkarat, atap berjatuhan, bebek-bebekan yang tenggelam, jembatan yang hancur. Oh sungguh ironis sekali. Mungkin investor mengalami kerugian sehingga perawatan tidak maksimal. Atau mungkin sudah tak ada lagi pengunjung. atau mungkin ada sebab lainnya.

Kami pun tak lama, hanya mengambil beberapa gambar dan sunset. Lalu kembali ke penginapan. Jika kalian ke Palangkaraya, tak ada salahnya mampir kesini. Meski tak ada spot yang begitu bagus, karena kami tertolong oleh sunset. Haha.

Created by: @bokuwarizal
Thank you: Allah SWT 
Copyright 2016
Previous
Next Post »