Eksotisme Pegunungan Meratus dari Bukit Langara


Tak habis-habisnya panorama Indonesia yang begitu eksotis dan mampu memanjakan mata. Namun kebanyakan diantaranya terdapat di tempat yang sulit dijangkau. Meski sekarang ini pembangunan sudah hampir merata di kabupaten dan kota di Indonesia. Kalimantan salah satunya. Ada sebuah tempat yang kala itu ngehits dan booming sekali di media sosial. Bahkan sebuah acara di stasiun tv swasta MTMA sempat menayangkannya. Adalah Bukit Langara.

Jadi sudah beberapa waktu lalu saya tahu namanya bukit Langara. Tanya sana sini ternyata lokasinya di Loksado, Kab. Hulu Sungai Selatan, KalSel. Sangat jauh dari rumah tinggalku di Pelaihari. Mencari timing yang tepat dan kawan yang mau diajak kesana. Akhirnya si Imam, kawan yang tinggal di Banjarmasin sangat antusias dan juga ingin ke bukit Langara. Terjadilah perbincangan sengit yang mufakat tanggal 25 Desember 2015 ke bukit Langara. Berdua? Awalnya kami sudah deal berdua saja karena kawan yang biasa jalan-jalan (Zainal) sibuk kerja tidak bisa ikut. Untunglah, Anita merespon PM di BBMku dan dia sedia ikut bersama Bayu. Dari Pelaihari pun aku mengajak kawanku dan 2 orang sedia ikut pula, Mas Kharisma dan Mas Eko.

Dari Pelaihari kami berangkat bertiga, janjian berkumpul di bundaran Liang Anggang. Jam 7 pagi berangkat, sekitar jam setengah 9 baru menuju Loksado setelah semua ngumpul. Ketambahan 2 kawan Bayu, yaitu Rian dan Wahyu. Jadi kami berangkat 8 orang.

Jalan yang ditempuh sekitar 4 jam. Banjarbaru, Martapura, Tapin, Hulu Sungai Selatan. Nah, rute tidak terlalu rumit. Dari Banjarbaru sendiri kita hanya perlu mengikuti jalan menuju Kandangan. Ketika memasuki kab. Hulu Sungai Selatan, kita akan menemukan tugu Hari Jadi yg ada ketupat besarnya. Dari tugu itu bisa lurus atau belok ke kanan. Kami ambil jalan lurus, nanti akan ada lagi tugu ketupat yang lebih kecil, nah dari situ lihat penunjuk jalan yang warna hijau, arah kanan ke Loksado.

Kami berhenti dahulu di masjid Al Falah untuk salat Jumat dulu. Baru jam setengah 2 lanjutkan perjalanan. Kita ambil arah ke Loksado. Jalanannya berupa pegunungan dan berkelok-kelok. Harus ekstra hati-hati. Sekitar 30 menit dari pusat kab. Hulu Sungai Selatan menyusuri jalan pegunungan maka kita akan menemukan pertigaan yang apabila lurus ke Loksado dan belok kanan ke Batulicin. Yups, ambil yang belok kanan. Di pertigaan itu ada tulisan Gunung Langara. Sebelah jembatan. Sampai sudah. HTM seharga 5000 IDR dan parkir juga 5000 IDR.


Jalan yang harus kita lewati untuk menuju puncak gunung Langara. Medannya lumayan menantang dan menguras keringat loh.

Penampakan pegunungan Meratus dari puncak Langara.


Bukit Langara sebagian besar adalah bebatuan yang curam dan tajam. Namun jangan khawatir karena tidak terlalu sulit untuk berjalan di atas bukit ini. Tetap saja kita memerlukan kehati-hatian yang luar biasa, sekali jatuh, rumah sakit siap menampung.


Dari atas bukit ini, pemandangan yang sangat menakjubkan dan luar biasa bisa kita nikmati. Hutan yang masih hijau dan asri, serta sungai Amandit yang mengalir dengan jernihnya. Mirip-miriplah dengan Amazon di Amerika sana, haha. Yang ini versi Kalimantan.




Nah, ada beberapa view yang bisa kita ambil dari bukit ini. Untuk menuju ke bagian yang lebih menarik, kita musti melewati batang-batang pepohonan.


Setelah puas berfoto ria, kami pun bergegas turun bukit. Selain itu langit tampak mendung kala itu. Dan kami menyempatkan diri untuk bermain sebentar di sungai Amandit yang jernih, bersih nan segar.




Sekitar pukul 16:00 WITA kami pun memutuskan untuk go home. Menempuh kembali perjalanan panjang. Lalu, apa untungnya kesini? Kalian akan menemukan sensasi yang berbeda, menikmati alam dan mengagumi keagungan Tuhan YME.

Created by : @bokuwarizal
Original Picture by : @whoisimam @bokuwarizal
Spesial Thanks to : Allah SWT.
Thanks to : Zainal Behera :'v

Previous
Next Post »