Melanjutkan perjalanan menuju Bukit Kudai. Kali ini masih edisi Kab. HSS. Bukit Kudai letaknya di Kandangan. Kok namanya kayak nama binatang ya? Pertama dengar berpikir kalau namanya diambil dari kuda. Ternyata salah. Kudai merupakan sebuah pohon bahari yang kata penduduk setempat berada di sekitar bukit. Entahlah bener atau nggak saya juga nggak tau yang mana pohonnya.
Hari itu Minggu pagi kami sengaja berangkat lebih awal. Saya dari Pelaihari berangkat sendiri dan menuju Guntung Payung buat menitipkan sepeda motor, lalu nebeng sama Imam. Dari Banjarmasin Imam, Anita dan Bayu. Sedangkan Zainal si ketua suku berangkat hari sebelumnya karena dia ada champing sama Zaini saudara kembarnya, juga sama beberapa teman dari Anjir dan Barabai. Lupa namanya.
Karena dari Banjar berangkat agak pagi, otomatis kami tiba di Kandangan tidak terlalu siang, sekitar pukul 10. Setelah tiba di lokasi janjian yaitu di Universitas Perjuangan, ternyata Zainal Zaini dkk belum sampai dan masih di Barabai, masih makan pula, belum mandi, belum gosok gigi, belum pijit-pijit, dsb. Akhirnya kami berempat, kru semvakers yang tersisa, jalan-jalan dulu di kota Kandangan menikmati acara Car Free Day yang sudah tuntung :'v.
Sekitar pukul 11:30 akhirnya kami berkumpul dan cus menuju bukit Kudai. Jalan awalnya sih gampang dan gak susah. Tapi begitu masuk ke dalam hutan, aduhai, jalannya lumayan susah. Banyak sekali jembatan yang harus dilewati dan kondisi jembatannya 'mengerikan'. Si Bayu sampai hampir kecebur sungai.
Oke, singkat cerita kami tiba di parkiran. Dan disitu baaaaanyak banget pengunjungnya. Kirain sepi. Dan dari parkiran, jarak ke bukitnya masih kurang lebih 1 km dengan jalan setapak menyeberangi beberapa sungai.
Gerbang Bukit Kudai, pasukan sudah menunggu di depan sana.
Kesan pertama adalah takjub. Ya, sebagian besar kesan yang saya berikan adalah takjub apabila mengunjungi tempat-tempat seperti ini. Apalagi setelah beberapa trip cuma ke air terjun, akhirnya trip kali ini mendaki bukit. Ada banyak sekali bukit-bukit di perbukitan ini. Bahkan warga setempat memberikan nama-nama yang berbeda, ada bukit Kucing (konon bentuknya mirip kucing tidur), ada lagi kalau nggak salah bukit Rasa Sayang :'v. Dan yang utama adalah bukit Kudai. Bukit Kudai mempunyai puncak tertinggi. Dan tujuan kami adalah menuju puncak, gemilang cahaya, menitih cita seindah asa, menuju puncak... ups. Sorry keceplosan nyanyi.
Oke inilah penampakan bukit Kudai, ini belum dari puncaknya.
Munuju puncak... Nih puncaknya ...v
Ini hampir mencapai puncak, kira-kira satu gunung lagi.
Yeeee, kami tiba dipuncak. Setelah perjuangan mati-matian.
Nah, ada cerita menarik nih sebelum gue tutup. Pas di bawah, gue sama Imam belakangan, ketemu ama cewek, dan ternyata dia pacarnya Bayu yang baru jadian, ciyeeeee. So, Bayu menemui doi dulu dan belakangan naik ke puncak. :D
Jadi, tetap hati-hati dalam ngetrip ya, selfie pun juga harus liat tempatnya, jangan yang aneh-aneh. Ingat, keluarga menanti di rumah. Keep Calm and be Careful.
Created by :
@bokuwarizal
Special Thanks to: Allah SWT
Thanks to: Zainal (http://zainalhakimmsc.blogspot.co.id)
Camera by: Zaini, Bayu, Imam
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon