Kesan Seram Air Terjun Riam Hanai Loksado


Matahari terbit kala itu, memancarkan secercah cahaya harapan untuk seluruh umat manusia yang masih memiliki oksigen disela-sela nafas mereka. Kaki ini beranjak menuju sebuah perairan kecil sepetak ruang dengan keran air, odol, sikat gigi, sabun mandi, shampoo, dan gayung sebagai pelengkapnya. Waktu menunjukkan pukul 07:00 WITA. Dengan wajah yang sudah lebih rupawan daripada sebelumnya, dengan pakaian yang lebih harum dari sebelumnya, dengan sendal yang sudah mengkilap dan sepeda motor yang sudah kinclong, tubuh ini pun tergerak untuk segera berangkat menuju lokasi trip di Loksado.

Air terjun Riam Hanai orang menamainya. Riam berarti air terjun dan Hanai berarti kebahagiaan. Mungkin air terjun ini memberikan kebahagiaan ketika diketemukan. #ngawur

Rute Perjalanan

Riam Hanai berada di desa Loklahung, Kec. Loksado, Kab. Hulu Sungai Selatan (HSS). Apa perlu penjelasan lagi arti dari loklahung, loksado dan hss? Tidak perlu. Oke.
Apakah tubuh ini seorang diri menuju Riam Hanai? Tentu saja tidak. Ada 4 tubuh lain yang berpartisipasi dalam perjalanan kali ini. Mereka adalah sekelompok manusia-manusia pecinta semvak, sehingga mereka menamai diri Power Semvaker. Zainal semvaker pink, Anita semvaker kuning, Bayu semvaker ijo, Imam semvaker merah, dan aku yang jualan semvak. Buahahahaha (ketawa monster). Lebih singkat rutenya yaitu Banjarmasin - Banjarbaru - Martapura - Mataraman - Simpang Empat - Binuang - Rantau - Kandangan - Loksado. Para Power Semvaker harus menempuh perjalanan selama 4 jam hingga tiba di lokasi.

 
Jalan menuju Loksado tidaklah sulit. Dengan sisa-sisa tenaga, akhirnya para Power Semvaker hampir tiba di lokasi. Mereka harus menyeberangi sungai dengan menggunakan jembatan gantung yang sempat goyang dombret ketika dilewati. Dengan sedikit teriakan dan keberanian, akhirnya jembatan keren itu mampu diatasi. Kemudian, langkah selanjutnya ialah belok ke kiri, menuju pemukiman warga lokal. Di sanalah, riam hanai berada.

Kesan Seram dan Gemericik Air Hujan

Ketika para Power Semvaker tiba di Riam Hanai, Anita dan Bayu tiba-tiba menyerah. "Tidak, aku tak sudi menuju tempat itu (lagi)" kata mereka. Zainal sebagai kepala suku Power Semvaker pun menceritakan kejadian memalukan eh maksudnya memilukan yang pernah mereka alami termasuk Zainal juga. Kita ke flash back dulu.
Kala itu, Zainal, Anita, dan Bayu bertiga berjuang bersama untuk mengabadikan moment-moment spesial di Riam Hanai. Cekrek cekrek upload upload. Mereka nampak bahagia, bercanda ria. Sebelum akhirnya sesuatu datang menghampiri. "Eh, Nal. Yuk kita naik ke atas sana!" ajak Anita. "Jangan, kita jangan kesana" tolak Zainal. Tapi mereka ngotot dan akhirnya naiklah mereka ke atas air terjun. Tak ada angin kencang, tak ada air jatuh dari langit, air sungai riam hanai lambat laun berubah warna menjadi kecoklatan. Dan.... air bah pun menyapu barang bawaan mereka yang ada di tepi sungai.
Kembali ke cerita canon.
Akhirnya hanya aku dan Zainal yang menuju ke lokasi. 


Tempat ini memang nampak seram. Apalagi bagi yang pertama kali kesini. Pepohonan rindang lebat di atas air terjun, suasana remang gelap menambah kesan itu. Bukan sebuah air terjun yang lebar dan tinggi bak Niagara. Ini hanyalah air terjun yang kecil yang menerobos bebatuan dan membentuk gerojokan. Danau kecil terbentuk dan mengalir menyusuri bebatuan sungai, menerobos sela-sela udara menyisakan kejernihan yang masih sangat alami.



Tak lama waktu berselang, kami berdua mengenyahkan diri dari air terjun ini. Kembali ke tempat dimana kami berkumpul. Imam pun datang menghampiri. "Ayo kita ke riam hanai" katanya. "Astaga, kami baru aja balik dari sana" pungkas Zainal. "Ya sudah aku antarkan" jawabku. Dan lagi-lagi, diriku menjumpai gerojokan kecil itu. Namun, tak lama kami disana, langit sudah mulai mengumpulkan awan hitam. Tetesan air hujan mulai turun menjumpai bumi. Kami berlima pun, bergegas meninggalkan lokasi.

 
Bersama dengan aroma aspal yang tersentuh air hujan, perjalanan Power Semvaker pun harus disudahi.

Created by: @bokuwarizal
Photos by: @Zainalhakimmsc.blog @whoisimam
Spesial Thank you: Allah SWT.
Cameo: @yudhistira_anita @bayubeken
Copyright 2016
http://bokuwarizal.blogspot.co.id
Previous
Next Post »

1 comments:

Write comments